Coretan Kecil ku
Friday, April 12, 2019
Friday, January 11, 2019
Tentang Aku Dan Diriku
TENTANG AKU DAN DIRIKU
Oleh Nurhana
Ketika kaki ragaku berlari kecil
Lengkap dengan senyum manis yang
sederhana
Semua mata tertuju padaku
Mulai mendekat dan semakin mendekatiku
Hati putih bersih tanpa satu titik pun
tinta hitam
Terlihat dari mataku yang terus
memandang jauh
Terhampar luas impianku di bumi ini
Itulah aku dan diriku saat bersama yang
tercinta
Namun waktu tak bisa berputar mundur
Semua tentang diriku hilang
Hilang di makan waktu saat raga ini
mulai disini
Di tempat yang tak ada seorangpun menyapa
Sungguh ingin aku seperti diriku kembali
Tak kuasa aku menopang raga
Saat diri yang dianggap tak nampak
Hati yang terus menahan luka
Biodata
Nama
: Nurhana
Tempat tanggal lahir : Wonosobo, 24 Mei
1999
Alamat : Jl. Watumalang km 05 Wonosobo
Motto
hidup : Saat dimana fokus pada
satu cahaya adalah pada masa yang
tergelap
Cita-cita : Guru
Sosmed : ig :
hannanur236
fb :
Nur Hana
Pendidikan : Universitas Tidar ( S1 Teknik Sipil)
2017
Wednesday, October 31, 2018
Pondasi Hidup Ku
PONDASI HIDUP KU
Oleh Nurhana
Aku sangat bersyukur pada-Mu
Sang Maha Pencipta
Telah memberikan satu nyawa
Untuk menikmati dunia yang sesaat
Engkau memberi ku nikmat
Yang sangat tak terbatas
Di gubuk kecil sederhana itu
Sering diguyur hujan dan panas
Namun tetap kokoh berdiri
Tidak pernah goyah
Apalagi sampai hancur
Saat berbagai beban menimpanya
Pondasi yang sangat kuat
Terdapat pada gubuk kecil itu
Kekuatannya tak bisa diperhitungkan
Karena rumusnya tidak ditemukan
Bahannya tak bisa dibeli
Karena tidak ada yang menjualnya
Pondasi di gubuk kecil itu
Adalah pondasi hidup ku
Yang membuat ku bertahan
Untuk selalu semangat
Menjalani kehidupan dunia
Tanpa pondasi hidup ku
Aku tak akan terlahir di dunia
Melihat indah kehidupan
Merasakan kasih sayang
Karena pondasi hidup ku adalah kalian
Penghuni gubuk kecil itu
Biodata
Nama :Nurhana
Tempat tanggal lahir :Wonosobo, 24 Mei
1999
Alamat :Jl. Watumalang km 05 Wonosobo
Motto hidup :Berguna dan Bermanfaat
Cita-cita :Guru
Pendidikan :Universitas Tidar ( S1 Teknik Sipil)
2017
Sunday, May 13, 2018
Ramadhan Terbaik Ku
Assalamu’alaikum wr. wb
Alhamdulillah sebentar lagi akan tiba pada bulan yang penuh berkah , bulan yang kita tunggu yaitu bulan Ramadhan. Sudah siapkah kalian menyambut bulan istimewa ini ?? Tentu saja setiap tahun kita telah melewati bulan Ramadhan , namun sudah berapa kali kalian melewati bulan Ramadhan setelah dirimu hijrah?? Mungkin ada yang sudah melewati beberapa kali bulan Ramadhan setelah hijrah , tapi ada juga yang baru mulai melewati bulan Ramadhan setelah hijrah , dan itu mungkin diriku :) mari kita belajar bersama dalam menjalankan bulan Ramadhan ini, jadikanlah bulan Ramadhan tahun ini sebagai bulan Ramadhan Terbaik mu karena kita tidak tau masih bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan tahun depannya atau tidak :)
1. Persiapan Ramadhan
a.Membangun persepsi yang sama dengan lingkungan tentang Ramadhan
b.Berdoa Kepada Allah SWT agar dipertemukan di bulan Ramadhan
c. Menuntaskan puasa tahun lalu
d. Persiapan Jiwa dan spritual
e. Persiapan dana/ vinansial
f.Persiapan fisik ( Menjaga Kesehatan)
g.Memahami fiqih Ramadhan
> Makna Puasa
Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan Ash Shiyaam ,secara istilah ash shiyaam artinya: beribadah kepada Allah Ta’ala dengan menahan diri dari makan, minum dan pembatal puasa lainnya, dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
> Hukum Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya wajib berdasarkan firman Allah Ta’ala:
"wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183).
>Hikmah di syariatkan Puasa
1. Puasa adalah wasilah untuk mengokohkan ketaqwaan kepada Allah
2. Puasa membuat orang merasakan nikmat dari Allah Ta’ala
3. Mendidik manusia dalam mengendalikan keinginan dan sabar dalam menahan diri
4. Puasa menahan laju godaan setan
5. Puasa menimbulkan rasa iba dan sayang kepada kaum miskin
6. Puasa membersihkan badan dari elemen-elemen yang tidak baik dan membuat badan sehat
>Rukun Puasa
1.Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
2.Menepati rentang waktu puasa
>Syarat sah Puasa
1.Islam
2.Baligh
3.Berakal
4.Muqim (tidak sedang safar)
5.Suci dari haid dan nifas
6.Mampu berpuasa
7.Niat
>Sunah-Sunah Ramadhan
1. Sunnah-sunnah terkait berbuka puasa
Disunnahkan menyegerakan berbuka. Berbuka puasa dengan beberapa butir ruthab (kurma segar), jika tidak ada maka dengan beberapa butir tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air putih. Berdoa ketika berbuka dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
2. Sunnah-sunnah terkait makan sahur
Makan sahur hukumnya sunnah muakkadah. Dianggap sudah makan sahur jika makan atau minum di waktu sahar, walaupun hanya sedikit. Dan di dalam makanan sahur itu terdapat keberkahan. Disunnahkan mengakhirkan makan sahur mendekati waktu terbitnya fajar, pada waktu yang tidak dikhawatirkan datangnya waktu fajar ketika masih makan sahur. Disunnahkan makan sahur dengan tamr (kurma kering).
>Orang-orang yang dibolehkan tidak berpuasa
-Orang sakit yang bisa membahayakan dirinya jika berpuasa.
-Musafir
-Orang yang sudah tua renta
-Wanita hamil dan menyusui
-Orang yang memiliki sebab-sebab yang membolehkan tidak berpuasa
>Pembatal-pembatal puasa
-Makan dan minum dengan sengaja
-Keluar mani dengan sengaja
-Muntah dengan sengaja
-Keluarnya darah haid dan nifas
-Menjadi gila atau pingsan
-Riddah (murtad)
-Berniat untuk berbuka
-Merokok
>Yang bukan merupakan pembatal puasa sehingga dibolehkan melakukannya
-Mengakhirkan mandi hingga terbit fajar, bagi orang yang junub atau wanita yang sudah bersih dari haid dan nifas. Puasanya tetap sah.
-Berkumur-kumur dan istinsyaq (menghirup air ke hidung)
-Mandi di tengah hari puasa atau mendinginkan diri dengan air
-Menyicipi makanan ketika ada kebutuhan, selama tidak masuk ke kerongkongan
-Bercumbu dan mencium istri, bagi orang yang mampu mengendalikan birahinya
-Memakai parfum dan wangi-wangian
-Menggunakan siwak atau sikat gigi
-Menggunakan celak
-Menggunakan tetes mata
-Menggunakan tetes telinga
-Makan dan minum 5 menit sebelum terbit fajar yang ditandai dengan adzan shubuh, yang biasanya disebut dengan waktu imsak. Karena batas awal rentang waktu puasa adalah ketika terbit fajar yang ditandai dengan adzan shubuh.
>Yang dimakruhkan ketika puasa
-Terlalu dalam dan berlebihan dalam berkumur-kumur dan istinsyaq (menghirup air ke hidung)
-Puasa wishal, yaitu menyambung puasa selama dua hari tanpa diselingi makan atau minum sama sekali.
-Menyicipi makanan tanpa ada kebutuhan, walaupun tidak masuk ke kerongkongan
-Bercumbu dan mencium istri, bagi orang yang tidak mampu mengendalikan birahinya
-Bermalas-malasan dan terlalu banyak tidur tanpa ada kebutuhan
-Berlebihan dan menghabiskan waktu dalam perkara mubah yang tidak bermanfaat
>Beberapa kesalah-pahaman dalam ibadah puasa
-Niat puasa tidak perlu dilafalkan, karena niat adalah amalan hati. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga tidak pernah mengajarkan lafal niat puasa. Menetapkan itikad di dalam hati bahwa esok hari akan berpuasa, ini sudah niat yang sah.
-Berpuasa namun tidak melaksanakan shalat fardhu adalah kesalahan fatal. Diantara juga perilaku sebagian orang yang makan sahur untuk berpuasa namun tidak bangun shalat shubuh. Karena dinukil bahwa para sahabat berijma tentang kafirnya orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja, sehingga tidak ada faedahnya jika ia berpuasa jika statusnya kafir. Sebagian ulama berpendapat orang yang meninggalkan shalat tidak sampai kafir namun termasuk dosa besar, yang juga bisa membatalkan pahala puasa.
-Berbohong tidak membatalkan puasa, namun bisa jadi membatalkan atau mengurangi pahala puasa karena berbohong adalah perbuatan maksiat.
-Sebagian orang menahan diri melakukan perbuatan maksiat hingga datang waktu berbuka puasa. Padahal perbuatan maksiat tidak hanya terlarang dilakukan ketika berpuasa, bahkan terlarang juga setelah berbuka puasa dan juga terlarang dilakukan di luar bulan Ramadhan. Namun jika dilakukan ketika berpuasa selain berdosa juga dapat membatalkan pahala puasa walaupun tidak membatalkan puasanya.
-Hadits “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah” adalah hadits yang lemah. tidur adalah perkara mubah (boleh) dan bukan ritual ibadah. Maka, sebagaimana perkara mubah yang lain, tidur dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai sarana penunjang ibadah. Misalnya, seseorang tidur karena khawatir tergoda untuk berbuka sebelum waktunya, atau tidur untuk mengistirahatkan tubuh agar kuat dalam beribadah. Sebaliknya, tidak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah. Sebagai contoh, tidur karena malas, atau tidur karena kekenyangan setelah sahur. Keduanya, tentu tidak bernilai ibadah, bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela. Maka, hendaknya seseorang menjadikan bulan ramadhan sebagai kesempatan baik untuk memperbanyak amal kebaikan, bukan bermalas-malasan.
-Tidak ada hadits “berbukalah dengan yang manis“. Pernyataan yang tersebar di tengah masyarakat dengan bunyi demikian, bukanlah hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.
Tidak tepat mendahulukan berbuka dengan makanan manis ketika tidak ada kurma. Lebih salah lagi jika mendahulukan makanan manis padahal ada kurma. Yang sesuai sunnah Nabi adalah mendahulukan berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma maka dengan air minum. Adapun makanan manis sebagai tambahan saja, sehingga tetap didapatkan faidah makanan manis yaitu menguatkan fisik.
(Diringkas dari Mausu’ah Fiqhiyyah Duraris Saniyyah, Kitab Ash Shiyam, ensiklopedi fikih yang disusun dibawah bimbingan Syaikh Alwi bin Abdil Qadir As Segaf)
2. Bagaimana kita mengisi Ramadhan
a. Membaca Sejarah bulan Ramadhan
b. Memperbaiki ibadah solat kita, secara kualitas maupun kuantitas
c. Menambah hafalan Al-Quran
d. Memperbanyak Sedekah dan I’tikaf dalam 10 hari terakhir
e. Menentukan amal-amal baik yang kita akan lakukan secara terus menerus dan amal-amal buruk yang akan dihapuskan / ditinggalkan.
a. Membaca Sejarah bulan Ramadhan
b. Memperbaiki ibadah solat kita, secara kualitas maupun kuantitas
c. Menambah hafalan Al-Quran
d. Memperbanyak Sedekah dan I’tikaf dalam 10 hari terakhir
e. Menentukan amal-amal baik yang kita akan lakukan secara terus menerus dan amal-amal buruk yang akan dihapuskan / ditinggalkan.
3. Indikasi gagal meraih keutamaan Ramadhan
a. Pemanasan yang kurang optimal sebelum bulan Ramadhan
b. Target mengkhatamkan Al-Quran gagal
c. Tidak dapat menjaga perkataan
d. Tidak dapat menjaga pandangan
e. Meninggalkan ibadah malam Ramadhan
f. Pelampiasan dendam pada buka Puasa
g. Tidak mengoptimalkan infak dan sadakah
h. Hari-hari terakhir sibuk dengan persiapan2 akhir (idhul fitri)
i. Tidak ada tindak lanjut ketika meninggalkan bulan Ramadhan
a. Pemanasan yang kurang optimal sebelum bulan Ramadhan
b. Target mengkhatamkan Al-Quran gagal
c. Tidak dapat menjaga perkataan
d. Tidak dapat menjaga pandangan
e. Meninggalkan ibadah malam Ramadhan
f. Pelampiasan dendam pada buka Puasa
g. Tidak mengoptimalkan infak dan sadakah
h. Hari-hari terakhir sibuk dengan persiapan2 akhir (idhul fitri)
i. Tidak ada tindak lanjut ketika meninggalkan bulan Ramadhan
Semoga kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan dan menjalaninya dengan lebih baik :)
Nih ada Mini Ramadhan planner yang bisa buat nulis catatan kamu selama Bulan Ramadhan.. Semangatt menyambut Ramadhan
Wassalamu'alaikum wr.wb
Friday, March 23, 2018
Jangan Jadi Muslimah Nyebelin
Assalamualaikum wr. wb
Idaman semua wanita muslim adalah menjadi seorang muslimah yang baik. Bahkan kadang kita sudah merasa baik dihadapan muslimah yang lain namun ternyata ada sisi lain dari diri kita yang nyebelin dan membuat kita dibilang sebagai orang yang nyebelin
Kali ini kita akan membahas bagaimana sih jadi muslimah yang tidak nyebelin .. Sebelumnya, pembahasan ini aku dapat dari seorang muslimah yang merupakan aktivis pembinaan pelajar dan pemuda
Terlebih dahulu kita akan membahas tentang potensi manusia.
Apa aja sih potensi yang dimiliki manusia ??
Allah SWT memberikan potensi pada diri setiap manusia. Potensi tersebut membedakannya antara manusia dengan makhluk lainnya.
Ada tiga potensi yang ada pada diri manusia, yaitu potensi akal, potensi jasmani dan potensi rohani.
Untuk itu kita harus mengembangkan potensi yang kita miliki tersebut agar tidak menjadi Muslimah yang nyebelin .
1. Akal
Dengan potensi akal , manusia mampu mencari ilmu pengetahuan , penemuan-penemuan dan menciptakan segala sesuatunya .
Salah satu cara kita agar tidak dibilang sebagai seorang muslimah yang nyebelin yaitu dengan banyak membaca. Dengan membaca kita mendapatkan wawasan yang luas, sehingga saat kita sedang berkumpul dan berbincang dengan muslimah lain kita tahu apa yang dibicarakan dan dapat ikut dalam pembicaraan tersebut sehingga tidak terkesan sebagai seorang muslimah yang nyebelin karena kurangnya wawasan.
2. Jasmani
Sebagai seorang muslimah sudah merupakan kewajiban kita untuk menjaga kebersihan tubuh (jasmani) . Sehingga saat kita sedang bersama muslimah lain kita tidak memberikan hal yang tidak mengenakkan dan terkesan sebagai seorang muslimah yang nyebelin. Salah satu nya yaitu memperhatikan penampilan kita .
Misalnya
-Merawat wajah
Menjaga wajah agar tetap bersih , melontarkan senyuman kepada sesama muslimah
-Memperhatikan aroma badan
-Manajemen pakaian
-Menjalankan Sunah Fitrah
3.Rohani
Dengan potensi Rohani, manusia dapat melihat mana yang haq dan mana yang bathil, mana yang benar dan mana yang salah , mana yang bersih dan mana yang kotor, maka jika hati manusia bersih tentunya manusia akan memilih yang haq, benar, dan bersih. Begitu pula sebaliknya . Maka dariitu sebgai manusia yang memiliki potensi rohani , kita harus memperkuat keyakinn kita agar potensi ini berjalan dengan baik.
Dengan begitu kita harus pandai menjaga hal-hal yang tidak mengenakkan muslimah lain , salah satu nya dengan menjaga lisan dari perkataan yang kotor ,sehingga akan membuat muslimah lain merasa nyaman saat bersama kita.
Itulah sedikit pemaparan bagaimana agar tidak menjadi muslimah yang nyebelin
Pembahasan ini tidak lain untuk koreksi diriku sendiri dan untuk mengajak teman-teman (muslimah) untuk belajar berproses bersama agar menjadi muslimah yang baik dan tidak nyebelin :) :)
Wassalamualaikum wr. wb
Idaman semua wanita muslim adalah menjadi seorang muslimah yang baik. Bahkan kadang kita sudah merasa baik dihadapan muslimah yang lain namun ternyata ada sisi lain dari diri kita yang nyebelin dan membuat kita dibilang sebagai orang yang nyebelin
Kali ini kita akan membahas bagaimana sih jadi muslimah yang tidak nyebelin .. Sebelumnya, pembahasan ini aku dapat dari seorang muslimah yang merupakan aktivis pembinaan pelajar dan pemuda
Terlebih dahulu kita akan membahas tentang potensi manusia.
Apa aja sih potensi yang dimiliki manusia ??
Allah SWT memberikan potensi pada diri setiap manusia. Potensi tersebut membedakannya antara manusia dengan makhluk lainnya.
Ada tiga potensi yang ada pada diri manusia, yaitu potensi akal, potensi jasmani dan potensi rohani.
Untuk itu kita harus mengembangkan potensi yang kita miliki tersebut agar tidak menjadi Muslimah yang nyebelin .
1. Akal
Dengan potensi akal , manusia mampu mencari ilmu pengetahuan , penemuan-penemuan dan menciptakan segala sesuatunya .
Salah satu cara kita agar tidak dibilang sebagai seorang muslimah yang nyebelin yaitu dengan banyak membaca. Dengan membaca kita mendapatkan wawasan yang luas, sehingga saat kita sedang berkumpul dan berbincang dengan muslimah lain kita tahu apa yang dibicarakan dan dapat ikut dalam pembicaraan tersebut sehingga tidak terkesan sebagai seorang muslimah yang nyebelin karena kurangnya wawasan.
2. Jasmani
Sebagai seorang muslimah sudah merupakan kewajiban kita untuk menjaga kebersihan tubuh (jasmani) . Sehingga saat kita sedang bersama muslimah lain kita tidak memberikan hal yang tidak mengenakkan dan terkesan sebagai seorang muslimah yang nyebelin. Salah satu nya yaitu memperhatikan penampilan kita .
Misalnya
-Merawat wajah
Menjaga wajah agar tetap bersih , melontarkan senyuman kepada sesama muslimah
-Memperhatikan aroma badan
-Manajemen pakaian
-Menjalankan Sunah Fitrah
3.Rohani
Dengan potensi Rohani, manusia dapat melihat mana yang haq dan mana yang bathil, mana yang benar dan mana yang salah , mana yang bersih dan mana yang kotor, maka jika hati manusia bersih tentunya manusia akan memilih yang haq, benar, dan bersih. Begitu pula sebaliknya . Maka dariitu sebgai manusia yang memiliki potensi rohani , kita harus memperkuat keyakinn kita agar potensi ini berjalan dengan baik.
Dengan begitu kita harus pandai menjaga hal-hal yang tidak mengenakkan muslimah lain , salah satu nya dengan menjaga lisan dari perkataan yang kotor ,sehingga akan membuat muslimah lain merasa nyaman saat bersama kita.
Itulah sedikit pemaparan bagaimana agar tidak menjadi muslimah yang nyebelin
Pembahasan ini tidak lain untuk koreksi diriku sendiri dan untuk mengajak teman-teman (muslimah) untuk belajar berproses bersama agar menjadi muslimah yang baik dan tidak nyebelin :) :)
Wassalamualaikum wr. wb
Saturday, March 3, 2018
Universitas Kehidupan
Ketika kita sangat lelah melakukan suatu hal dan akhirnya tidak berhasil maka kita pasti akan sangat kecewa . Namun coba lah untuk tidak menuangkan semua nya dengan emosi karena itu akan membuat kita semakin lelah dan kecewa . Tapi terimalah dengan kesabaran bahwa kita sedang belajar tentang Kesungguhan .
Terkadang bahkan sering kita merasa sepi dan sendiri , tidak ada yang peduli dengan kita , tidak ada yang memperhatikan kita , kita terabaikan karena semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing . Namun tanpa disadari kita sedang belajar tentang Ketangguhan dalam menjalani hidup .
Dan ketika kita harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kita tanggung itu adalah hal yang berat , namun saat kita melakukan itu sebenarnya kita sedang belajar tentang Kemurahan Hati .
Tetap Semangat
Tetap Sabar
Tetap Tersenyum
Karena kita sedang menimba ilmu di
Universitas Kehidupan
[motivasi tentang universitas kehidupan]
Wednesday, February 7, 2018
Mencari Kebenaran (Salman Al-Farisi)
Mencari Kebenaran
(kisah Penuh inspirasi: Salman
al-Farisi)
Marilah
kita simak Salman menceritakan pengalamannya selama mengembara mencari agama
yang hak itu. Dengan ingatannya yang kuat, ceritanya lebih lengkap, terperinci
dan lebih terpercaya.
Pada suatu hari
bapak pulang ke desa untuk suatu urusan penting. Beliau berkata kepadaku, “Hai
anakku! Bapak sekarang sangat sibuk. Kerana itu pergilah engkau mengurus
perkebunan kita hari ini menggantikan Bapak‟‟
Aku pun pergi ke
kebun kami. Dalam perjalanan ke sana aku melewati sebuah gereja Nasrani. Aku
mendengar suara mereka sedang sermbahyang. Suara itu sangat menarik
perhatianku.
Sebenarnya
aku belum mengerti apa-apa tentang agama Nasrani dan agama-agama lain. Kerana
selama ini aku dikurung bapak di rumah, tidak boleh bergaul dengan siapa saja.
Maka ketika aku mendengar suara mereka, aku masuk ke gereja itu untuk
mengetahui apa yang sedang mereka lakukan. Setelah kuperhatikan, aku kagum
dengan cara sembahyang mereka dan ingin masuk agamanya.
Kataku, Demi
Allah! ini lebih bagus daripada agama kami. Aku tidak beranjak dari gereja itu
sampai petang. Sehingga aku tidak jadi pergi ke kebun.
Aku bertanya
kepada mereka, “Dari mana asal agama ini?” “Dari Syam (Syria),” jawab
mereka. Setelah hari senja, barulah aku pulang. Bapak menanyakan urusan kebun
yang ditugaskan beliau kepadaku.
Jawabku,
“Wahai, Bapak! Aku bertemu dengan orang sedang sembahyang di gereja. Aku
kagum melihat mereka sembahyang. Belum pernah aku melihat cara orang sembahyang
seperti itu. Kerana itu aku senantiasa berada di gereja mereka sampai petang.”
Bapak
memperingatkanku akan perubatanku itu. Katanya, “Hai, anakku! Agama Nasrani
itu bukan agama yang baik. Agamamu dan agama nenek moyangmu (Majusi) lebih baik
dari agama Nasrani itu!”
Jawabku, “Tidak!
Demi Allah! Sesungguhnya agama merekalah yang lebih baik dari agama kita.”
Bapak
kuatir dengan ucapanku itu. Dia takut kalau aku murtad dari agama Majusi yang
kami anut. Kerana itu dia mengurungku dan membelenggu kakiku dengan rantai.
Ketika aku beroleh
kesempatan, kukirim surat kepada orang-orang Nasrani minta tolong kepada
mereka, bila ada kafilah yang hendak pergi ke Syam supaya memberi tahu
kepadaku. Tidak berapa lama kemudian, datang kepada mereka satu kafilah yang
hendak pergi ke Syam. Mereka memberitahu kepadaku. Maka kuputus rantai yang
membelenggu kakiku sehingga aku bebas. Lalu aku pergi bersama-sama kafilah itu
ke Syam.
Sampai di sana aku
bertanya kepada mereka, “Siapa kepala agama
Nasrani di
sini?” “Uskup yang menjaga” jawab mereka.
Aku
pergi menemui Uskup seraya berkata kepadanya, ―Aku tertarik masuk agama
Nasrani. Aku bersedia menadi pelayan Anda sambil belajar agama dan sembahyang
bersama-sama Anda.‖ “Masuklah!” kata Uskup. Aku masuk, dan membaktikan
diri kepadanya sebagai pelayan. Belum begitu lama aku membaktikan diri
kepadanya, tahulah aku Uskup itu orang jahat. Dia menganjurkan jama‘ahnya
bersedekah dan mendorong ummatnya beramal pahala. Bila sedekah mereka telah
terkumpul tangan Uskup, disimpannya saja dalam perbendaharaannya tidak dibagi-
bagikannya kepada fakir miskin sehingga kekayaannya telah menumpuk sebanyak
tujuh peti emas. Aku sangat membencinya karena perbuatannya yang memperkaya
diri sendiri itu. Tidak lama kemudian iapun meninggal. Orang-orang Nasrani
berkumpul hendak menguburkannya.
Aku
berkata kepada mereka, “Pendeta kalian ini orang jahat. Dianjurkannya kalian
bersedekah dan digembirakannya kalian dengan pahala yang akan kalian peroleh.
Tapi bila kalian berikan sedekah kepadanya disimpannya saja untuk dirinya,
tidak satupun yang diberikannya kepada fakir miskin.”
Tanya mereka, “Bagaimana
kamu tahu demikian?” Jawabku, “Akan kutunjukkan kepada kalian
simpanannya.”
Kata
mereka, “Ya, tunjukkanlah kepada kami!”
Maka kuperlihatkan
kepada mereka simpanannya yang terdiri dan tujuh peti, penuh berisi emas dan
perak. Setelah mereka saksikan semuanya, mereka berkata, “Demi Allah! Jangan
dikuburkan dia!”
Lalu
mereka salib jenazah uskup itu, kemudian mereka lempari dengan batu. Sesudah
itu mereka angkat pendeta lain sebagai penggantinya. Akupun mengabdikan diri
kepadanya. Belum pernah kulihat orang yang lebih zuhud daripadanya. Dia sangat
membenci dunia tetapi sangat cinta kepada akhirat. Dia rajin beribadat siang
malam. Kerana itu aku sangat menyukainya, dan lama tinggal bersamanya.
Ketika ajalnya
sudah dekat, aku bertanya kepadanya, “Wahai Bapak ! Kepada siapa Bapak
mempercayakanku seandainya Bapak meninggal. Dan dengan siapa aku harus berguru
sepeninggal bapak ?”
Jawabnya,
“Hai, anakku! Tidak seorang pun yang aku tahu, melainkan
seorang pendeta
di Mosul, yang belum merubah dan menukar-nukar ajaran- ajaran agama yang murni.
Hubungi dia di sana!”
Maka tatkala
guruku itu sudah meninggal, aku pergi mencari pendeta yang tinggal di Mosul.
Kepadanya kuceritakan pengalamanku dan pesan guruku yang sudah me ninggal itu.
Kata pendeta
Mosul, “Tinggailah bersama saya.” Aku tinggal bersamanya. Ternyata dia
pendeta yang baik. Ketika dia hampir meninggal, aku berkata kepada nya,
―Sebagaimana pak cik ketahui, mungkin ajal pak cik sudah dekat. Kepada siapa
pak cik dapat mempercayakan ku seandainya pak cik sudah tak ada?‖
Jawabnya,
“Hai, anakku! Demi Allah! Aku tak tahu orang yang seperti kami, kecuali
seorang pendeta di Nasibin. Hubungilah dia!”
Ketika pendeta
Mosul itu sudah meninggal, aku pergi menemui pendeta di
Nasibin. Kepadanya
kuceritakan pengalamanku serta pesan pendeta Mosul.
Kata pendeta
Nasibin, “Tinggallah bersama kami!”
Setelah aku
tinggal di sana, ternyata pendeta Nasibin itu memang baik. Aku mengabdi dan
belajar kepadanya sampai dia wafat. Setelah ajalnya sudah dekat, aku berkata
kepadanya, ―Bapak sudah tahu perihalku Maka kepada siapa Bapak dapat
mempercayakanku seandainya Bapak meninggal?‖
Jawabnya,
“Hai, anakku! Aku tidak tahu lagi pendeta yang masih memegang teguh
agamanya, kecuali seorang pendeta yang tinggal di Amuria. Hubungilah dia!”
Aku pergi
menghubungi pendeta di Amuria itu. Maka kuceritakan kepadanya pengalamanku.
Katanya, “Tinggallah
bersama kami!”
Dengan
petunjuknya, aku tinggal di sana sambil mengembala kambing dan sapi. Setelah
guruku sudah dekat pula ajalnya, aku berkata kepadanya, “Anda sudah tahu
urusanku. Maka kepada siapakah lagi aku akan anda percayakan seandainya Anda
meninggal dan apakah yang harus kuperbuat?”
Katanya,
“Hai, anakku! Setahuku tidak ada lagi di muka bumi ini orang yang berpegang
teguh dengan agama yang murni seperti kami. Tetapi sudah hampir tiba masanya, di
tanah Arab akan muncul seorang Nabi yang diutus Allah membawa agama Nabi
Ibrahim. Kemudian dia akan pindah ke negeri yang banyak pohon kurma di sana,
terletak antara dua bukit berbatu hitam. Nabi itu mempunyai ciri-ciri yang
jelas. Dia mahu menerima dan memakan hadiah, tetapi tidak mahu menerima dan
memakan sedekah. Di antara kedua bahunya terdapat cap kenabian. Jika engkau
sanggup pergilah ke negeri itu dan temuilah dia!”
Setelah
pendeta Amuria itu wafat, aku masih tinggal di Amuria, sehingga pada suatu
waktu serombongan saudagar Arab dan kabilah ―kalb‖ lewat di sana. Aku berkata
kepada mereka, ―Jika kalian mahu membawaku ke negeri Arab, aku berikan kepada
kalian semua sapi dan kambing-kambingku.‖
Jawab mereka, “Baiklah!
Kami bawa engkau ke sana.”
Maka
kuberikan kepada mereka sapi dan kambing peliharaanku semuanya. Aku dibawanya
bersama-sama mereka. Sesampainya kami di Wadil Qura aku ditipu oleh mereka. Aku
dijual mereka kepada seorang Yahudi. Maka dengan terpaksa aku pergi dengan
Yahudi itu dan berkhidmat kepadanya sebagai budak belian. Pada suatu hari anak
paman majikanku datang mengunjunginya, iaitu Yahudi Bani Quraizhah, lalu aku
dibelinya kepada majikanku. Aku pindah dengan majikanku yang baru ini ke
Yatsrib. Di sana aku melihat banyak pohon kurma seperti yang diceritakan
guruku, Pendeta Amuria. Aku yakin itulah kota yang dimaksud guruku itu. Aku
tinggal di kota itu bersama majikanku yang baru.
Ketika
itu Nabi yang baru diutus sudah muncul. Tetapi beliau masih berada di Makkah
menyeru kaumnya. Namun begitu aku belum mendengar apa- apa tentang kehadiran
serta da‘wah yang beliau lancarkan kerana aku selalu sibuk dengan tugasku
sebagai budak. Tidak berapa lama kemudian, Rasulullah pindah ke Yatsrib. Demi
Allah! Ketika itu aku sedang berada di puncak pohon kurma melaksanakan tugas
yang diperintahkan majikanku. Dan majikanku itu duduk di bawah pohon. Tiba-tiba
datang anak bapa saudaranya mengatakan, ―Biar mampus Bani Qaiah! Demi Allah!
Sekarang mereka berkumpul di Quba‘ menyambut kedatangan laki-laki dari Makkah
yang mendakwa dirinya Nabi.‖
Mendengar
ucapannya itu badanku terasa panas dingin seperti demam, sehingga aku menggigil
kerananya. Aku khawatir akan jatuh dan tubuhku bisa menimpa majikanku. Aku
segera turun dari puncak pohon, lalu bertanya kepada tamu itu, “Apa khabar
Anda? Cubalah khabarkan kembali kepadaku!”
Majikanku marah
dan memukulku seraya berkata, “Ini bukan urusanmu! Kerjakan tugasmu
kembali!”
Besok
kuambil buah kurma seberapa yang dapat kukumpulkan. Lalu kubawa ke hadapan
Rasulullah.
Kataku “Aku
tahu Anda orang saleh. Anda datang bersama-sama sahabat Anda sebagai perantau
Inilah sedikit kurma dariku untuk sedekah bagi Anda. Aku lihat Andalah yang
lebih berhak menerimanya daripada yang lain-lain.” Lalu aku sodorkan kurma
itu kehadapannya.
Beliau
berkata kepada para sahabatnya, “silakan kalian makan,…!” Tetapi beliau
tidak menyentuh sedikit juga makanan itu apalagi untuk memakannya. Aku berkata
dalam hati, ―Inilah satu di antara ciri cirinya!‖
Kemudian aku pergi
meninggalkannya dan kukumpulkan pula sedikit demi sedikit kurma yang dapat
kukumpulkan. Ketika Rasulullah pindah dari Quba‘ ke Madinah, kubawa kurma itu
kepada beliau.
Kataku,
“Aku lihat Anda tidak mahu memakan sedekah. Sekarang kubawakan sedikit
kurma, sebagai hadiah untuk Anda.”
Rasulullah memakan
buah kurma yang kuhadiahkan kepadanya. Dan beliau mempersilakan pula para
sahabatnya makan bersama-sama dengan dia. Kataku dalam hati, ―Ini ciri kedua!‖
Kemudian kudatangi
beliau di Baqi‘, ketika beliau mengantarkan jenazah sahabat beliau untuk
dimakamkan di sana. Aku melihat beliau memakai dua helai kain. Setelah aku
memberi salam kepada beliau, aku berjalan mengitari sambil menengok ke punggung
beliau, untuk melihat cap kenabian yang dikatakan guruku. Agaknya beliau tahu
maksudku. Maka dijatuhkannya kain yang menyelimuti punggungnya, sehingga aku
melihat dengan jelas cap kenabiannya.
Barulah aku yakin,
dia adalah Nabi yang baru diutus itu. Aku langsung menggumulnya, lalu kuciumi
dia sambil menangis.
Tanya Rasulullah, “Bagaimana
kabar Anda?”
Maka kuceritakan
kepada beliau seluruh kisah pengalamanku. Beliau kagum dan menganjurkan supaya
aku menceritakan pula pengalamanku itu kepada para sahabat beliau. Lalu
kuceritakan pula kepada mereka. Mereka sangat kagum dan gembira mendengar kisah
pengalamanku.
Berbahagialah
Salman Al-Farisy yang telah berjuang mencari agama yang hak di setiap tempat.
Berbahagialah Salman yang telah menemukan agama yang hak, lalu dia iman dengan
agama itu dan memegang teguh agama yang diimaninya itu. Berbahagialah Salman
pada hari kematiannya, dan pada hari dia dibangkitkan kembali kelak.
KESIMPULAN :
Salman
Al-Farisy merupakan sahabat yang patut kita teladani atas kesungguhanya mencari
kebenaran atas apa yang telah dia yakini kuat dalam hatinya. Mungkin beberapa
fase kehidupan sebelum kita bergabung dalam forum lingkaran yang insyaAlloh
diberbakahi Alloh SWT. Karena semangat kita untuk saling bergerak menuju
kebaikan dan saling menasehati untuk perbaikan. Mungkin ada yang dulunya masih
sering GALAU gara-gara putus sama pacarnya, pernah nyontek pas ujian, sering
nerobos lampu merah, bolos sekolah/kuliah dll. Tapi Itu adalah sekeping bagian
kehidupan yang tak kan pernah bisa dirubah, dan kita yakin setiap orangpun
pernah mengalami fase kehidupan seperti itu. Pertama dan yang utama harus
dipahami bahwa masa lalu adalah sebagai sebuah objek dan diri kita adalah
sebagai subjek. Tergantung bagaimana kita memandang masa lalu sebagai apa.
Apakah sebagai suatu renuangan untuk evaluasi diri menjadi pribadi yang lebih
baik atau sebagai suatu hal yang terlalu di banggakan yang menghanyutkan
keproduktifitasan. InsyaAlloh kita sendiri tahu jawabannya masing-masing.
Subscribe to:
Posts (Atom)