Friday, January 11, 2019

Tentang Aku Dan Diriku


TENTANG AKU DAN DIRIKU
Oleh Nurhana

Ketika kaki ragaku berlari kecil
Lengkap dengan senyum manis yang sederhana
Semua mata tertuju padaku
Mulai mendekat dan semakin mendekatiku

Hati putih bersih tanpa satu titik pun tinta hitam
Terlihat dari mataku yang terus memandang jauh
Terhampar luas impianku di bumi ini
Itulah aku dan diriku saat bersama yang tercinta

Namun waktu tak bisa berputar mundur
Semua tentang diriku hilang
Hilang di makan waktu saat raga ini mulai disini
Di tempat yang tak ada seorangpun menyapa

Sungguh ingin aku seperti diriku kembali
Tak kuasa aku menopang raga
Saat diri yang dianggap tak nampak
Hati yang terus menahan luka


Biodata

Nama                           : Nurhana
Tempat tanggal lahir   : Wonosobo, 24 Mei 1999
Alamat                        : Jl. Watumalang km 05 Wonosobo
Motto hidup                : Saat dimana fokus pada satu cahaya adalah pada masa yang tergelap
Cita-cita                      : Guru
Email                         : hananur.arlimb@gmail.com
Sosmed                      : ig      : hannanur236
                                     fb      : Nur Hana
Pendidikan                 : Universitas Tidar ( S1 Teknik Sipil)
                                     2017












Wednesday, October 31, 2018

Pondasi Hidup Ku


PONDASI HIDUP KU
Oleh Nurhana

Aku sangat bersyukur pada-Mu
Sang Maha Pencipta
Telah memberikan satu nyawa
Untuk menikmati dunia yang sesaat
Engkau memberi ku nikmat
Yang sangat tak terbatas

Di gubuk kecil sederhana itu
Sering diguyur hujan dan panas
Namun tetap kokoh berdiri
Tidak pernah goyah
Apalagi sampai hancur
Saat berbagai beban menimpanya

Pondasi yang sangat kuat
Terdapat pada gubuk kecil itu
Kekuatannya tak bisa diperhitungkan
Karena rumusnya tidak ditemukan
Bahannya tak bisa dibeli
Karena tidak ada yang menjualnya

Pondasi di gubuk kecil itu
Adalah pondasi hidup ku
Yang membuat ku bertahan
Untuk selalu semangat
Menjalani kehidupan dunia

Tanpa pondasi hidup ku
Aku tak akan terlahir di dunia
Melihat indah kehidupan
Merasakan kasih sayang
Karena pondasi hidup ku adalah kalian
Penghuni gubuk kecil itu


Biodata

Nama                                :Nurhana
Tempat tanggal lahir        :Wonosobo, 24 Mei 1999
Alamat                             :Jl. Watumalang km 05 Wonosobo
Motto hidup                     :Berguna dan Bermanfaat
Cita-cita                           :Guru 
Email                               :hananur.arlimb@gmail.com
Pendidikan                      :Universitas Tidar ( S1 Teknik Sipil)
                                         2017

Sunday, May 13, 2018

Ramadhan Terbaik Ku

Assalamualaikum wr. wb

Alhamdulillah sebentar lagi akan tiba pada bulan yang penuh berkah , bulan yang kita tunggu yaitu bulan Ramadhan. Sudah siapkah kalian menyambut bulan istimewa ini ?? Tentu saja setiap tahun kita telah melewati bulan Ramadhan , namun sudah berapa kali kalian melewati bulan Ramadhan setelah dirimu hijrah?? Mungkin ada yang sudah melewati beberapa kali bulan Ramadhan setelah hijrah , tapi ada juga yang baru mulai melewati bulan Ramadhan setelah hijrah , dan itu mungkin diriku :) mari kita belajar bersama dalam menjalankan bulan Ramadhan ini, jadikanlah bulan Ramadhan tahun ini sebagai bulan Ramadhan Terbaik mu karena kita tidak tau masih bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan tahun depannya atau tidak :)

1. Persiapan Ramadhan

a.Membangun persepsi yang sama dengan lingkungan tentang Ramadhan
b.Berdoa Kepada Allah SWT agar dipertemukan di bulan Ramadhan
c. Menuntaskan puasa tahun lalu
d. Persiapan Jiwa dan spritual
e. Persiapan dana/ vinansial
f.Persiapan fisik ( Menjaga Kesehatan)
g.Memahami fiqih Ramadhan
> Makna Puasa
Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan Ash Shiyaam ,secara istilah ash shiyaam artinya: beribadah kepada Allah Ta’ala dengan menahan diri dari makan, minum dan pembatal puasa lainnya, dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

> Hukum Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya wajib berdasarkan firman Allah Ta’ala:
"wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa”  (QS. Al Baqarah: 183).

>Hikmah di syariatkan Puasa
1. Puasa adalah wasilah untuk mengokohkan ketaqwaan kepada Allah
2. Puasa membuat orang merasakan nikmat dari Allah Ta’ala
3. Mendidik manusia dalam mengendalikan keinginan dan sabar dalam menahan diri
4. Puasa menahan laju godaan setan
5. Puasa menimbulkan rasa iba dan sayang kepada kaum miskin
6. Puasa membersihkan badan dari elemen-elemen yang tidak baik dan membuat badan sehat

>Rukun Puasa
1.Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
2.Menepati rentang waktu puasa

>Syarat sah Puasa
1.Islam
2.Baligh
3.Berakal
4.Muqim (tidak sedang safar)
5.Suci dari haid dan nifas
6.Mampu berpuasa
7.Niat

>Sunah-Sunah Ramadhan
1. Sunnah-sunnah terkait berbuka puasa
Disunnahkan menyegerakan berbuka. Berbuka puasa dengan beberapa butir ruthab (kurma segar), jika tidak ada maka dengan beberapa butir tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air putih. Berdoa ketika berbuka dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
2. Sunnah-sunnah terkait makan sahur
Makan sahur hukumnya sunnah muakkadah. Dianggap sudah makan sahur jika makan atau minum di waktu sahar, walaupun hanya sedikit. Dan di dalam makanan sahur itu terdapat keberkahan. Disunnahkan mengakhirkan makan sahur mendekati waktu terbitnya fajar, pada waktu yang tidak dikhawatirkan datangnya waktu fajar ketika masih makan sahur. Disunnahkan makan sahur dengan tamr (kurma kering).

>Orang-orang yang dibolehkan tidak berpuasa
-Orang sakit yang bisa membahayakan dirinya jika berpuasa.
-Musafir
-Orang yang sudah tua renta
-Wanita hamil dan menyusui
-Orang yang memiliki sebab-sebab yang membolehkan tidak berpuasa

>Pembatal-pembatal puasa
-Makan dan minum dengan sengaja
-Keluar mani dengan sengaja
-Muntah dengan sengaja
-Keluarnya darah haid dan nifas
-Menjadi gila atau pingsan
-Riddah (murtad)
-Berniat untuk berbuka
-Merokok

>Yang bukan merupakan pembatal puasa sehingga dibolehkan melakukannya
-Mengakhirkan mandi hingga terbit fajar, bagi orang yang junub atau wanita yang sudah bersih dari haid dan nifas. Puasanya tetap sah.
-Berkumur-kumur dan istinsyaq (menghirup air ke hidung)
-Mandi di tengah hari puasa atau mendinginkan diri dengan air
-Menyicipi makanan ketika ada kebutuhan, selama tidak masuk ke kerongkongan
-Bercumbu dan mencium istri, bagi orang yang mampu mengendalikan birahinya
-Memakai parfum dan wangi-wangian
-Menggunakan siwak atau sikat gigi
-Menggunakan celak
-Menggunakan tetes mata
-Menggunakan tetes telinga
-Makan dan minum 5 menit sebelum terbit fajar yang ditandai dengan adzan shubuh, yang biasanya disebut dengan waktu imsak. Karena batas awal rentang waktu puasa adalah ketika terbit fajar yang ditandai dengan adzan shubuh.

>Yang dimakruhkan ketika puasa
-Terlalu dalam dan berlebihan dalam berkumur-kumur dan istinsyaq (menghirup air ke hidung)
-Puasa wishal, yaitu menyambung puasa selama dua hari tanpa diselingi makan atau minum sama sekali.
-Menyicipi makanan tanpa ada kebutuhan, walaupun tidak masuk ke kerongkongan
-Bercumbu dan mencium istri, bagi orang yang tidak mampu mengendalikan birahinya
-Bermalas-malasan dan terlalu banyak tidur tanpa ada kebutuhan
-Berlebihan dan menghabiskan waktu dalam perkara mubah yang tidak bermanfaat

>Beberapa kesalah-pahaman dalam ibadah puasa
-Niat puasa tidak perlu dilafalkan, karena niat adalah amalan hati. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga tidak pernah mengajarkan lafal niat puasa. Menetapkan itikad di dalam hati bahwa esok hari akan berpuasa, ini sudah niat yang sah.

-Berpuasa namun tidak melaksanakan shalat fardhu adalah kesalahan fatal. Diantara juga perilaku sebagian orang yang makan sahur untuk berpuasa namun tidak bangun shalat shubuh. Karena dinukil bahwa para sahabat berijma tentang kafirnya orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja, sehingga tidak ada faedahnya jika ia berpuasa jika statusnya kafir. Sebagian ulama berpendapat orang yang meninggalkan shalat tidak sampai kafir namun termasuk dosa besar, yang juga bisa membatalkan pahala puasa.

-Berbohong tidak membatalkan puasa, namun bisa jadi membatalkan atau mengurangi pahala puasa karena berbohong adalah perbuatan maksiat.

-Sebagian orang menahan diri melakukan perbuatan maksiat hingga datang waktu berbuka puasa. Padahal perbuatan maksiat tidak hanya terlarang dilakukan ketika berpuasa, bahkan terlarang juga setelah berbuka puasa dan juga terlarang dilakukan di luar bulan Ramadhan. Namun jika dilakukan ketika berpuasa selain berdosa juga dapat membatalkan pahala puasa walaupun tidak membatalkan puasanya.

-Hadits “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah” adalah hadits yang lemah. tidur adalah perkara mubah (boleh) dan bukan ritual ibadah. Maka, sebagaimana perkara mubah yang lain, tidur dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai sarana penunjang ibadah. Misalnya, seseorang tidur karena khawatir tergoda untuk berbuka sebelum waktunya, atau tidur untuk mengistirahatkan tubuh agar kuat dalam beribadah. Sebaliknya, tidak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah. Sebagai contoh, tidur karena malas, atau tidur karena kekenyangan setelah sahur. Keduanya, tentu tidak bernilai ibadah, bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela. Maka, hendaknya seseorang menjadikan bulan ramadhan sebagai kesempatan baik untuk memperbanyak amal kebaikan, bukan bermalas-malasan.

-Tidak ada hadits “berbukalah dengan yang manis“. Pernyataan yang tersebar di tengah masyarakat dengan bunyi demikian, bukanlah hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.
Tidak tepat mendahulukan berbuka dengan makanan manis ketika tidak ada kurma. Lebih salah lagi jika mendahulukan makanan manis padahal ada kurma. Yang sesuai sunnah Nabi adalah mendahulukan berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma maka dengan air minum. Adapun makanan manis sebagai tambahan saja, sehingga tetap didapatkan faidah makanan manis yaitu menguatkan fisik.
(Diringkas dari Mausu’ah Fiqhiyyah Duraris Saniyyah, Kitab Ash Shiyam, ensiklopedi fikih yang disusun dibawah bimbingan Syaikh Alwi bin Abdil Qadir As Segaf)
2. Bagaimana kita mengisi Ramadhan
a.      Membaca Sejarah bulan Ramadhan
b.     Memperbaiki ibadah solat kita, secara kualitas maupun kuantitas
c.      Menambah hafalan Al-Quran
d.     Memperbanyak Sedekah dan I’tikaf dalam 10 hari terakhir
e.      Menentukan amal-amal baik yang kita akan lakukan secara terus menerus dan amal-amal buruk yang akan dihapuskan / ditinggalkan.

3. Indikasi gagal meraih keutamaan Ramadhan
a.      Pemanasan yang kurang optimal sebelum bulan Ramadhan
b.     Target mengkhatamkan Al-Quran gagal
c.      Tidak dapat menjaga perkataan
d.     Tidak dapat menjaga pandangan
e.      Meninggalkan ibadah malam Ramadhan
f.      Pelampiasan dendam pada buka Puasa
g.     Tidak mengoptimalkan infak dan sadakah
h.     Hari-hari terakhir sibuk dengan persiapan2 akhir (idhul fitri)
i.       Tidak ada tindak lanjut ketika meninggalkan bulan Ramadhan

Semoga kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan dan menjalaninya dengan lebih baik :)

Nih ada Mini Ramadhan planner yang bisa buat nulis catatan kamu selama Bulan Ramadhan.. Semangatt menyambut Ramadhan

Wassalamu'alaikum wr.wb


Friday, March 23, 2018

Jangan Jadi Muslimah Nyebelin

Assalamualaikum wr. wb

Idaman semua wanita  muslim adalah menjadi seorang  muslimah yang baik. Bahkan kadang kita sudah merasa baik dihadapan muslimah yang lain namun ternyata ada sisi lain dari diri kita yang nyebelin dan membuat kita dibilang sebagai orang yang nyebelin

Kali ini kita akan membahas bagaimana sih jadi muslimah yang tidak nyebelin .. Sebelumnya, pembahasan ini aku dapat dari seorang muslimah yang merupakan aktivis pembinaan pelajar dan pemuda 

Terlebih dahulu kita akan membahas tentang potensi manusia. 
Apa aja sih potensi yang dimiliki manusia ??

Allah SWT memberikan potensi pada diri setiap manusia. Potensi tersebut membedakannya antara manusia dengan makhluk lainnya.
Ada tiga potensi yang ada pada diri manusia, yaitu potensi akal, potensi jasmani dan potensi rohani.
Untuk itu kita harus mengembangkan potensi yang kita miliki tersebut agar tidak menjadi Muslimah yang nyebelin .

1. Akal
Dengan potensi akal , manusia mampu mencari ilmu pengetahuan , penemuan-penemuan dan menciptakan segala sesuatunya .
Salah satu cara kita agar tidak dibilang sebagai seorang muslimah yang nyebelin yaitu dengan banyak membaca. Dengan membaca kita mendapatkan wawasan yang luas, sehingga saat kita sedang berkumpul dan berbincang dengan muslimah lain kita tahu apa yang dibicarakan dan dapat ikut dalam pembicaraan tersebut sehingga tidak terkesan sebagai seorang muslimah yang nyebelin karena kurangnya wawasan.

2. Jasmani
Sebagai seorang muslimah sudah merupakan kewajiban kita untuk menjaga kebersihan tubuh (jasmani) . Sehingga saat kita sedang bersama muslimah lain kita tidak memberikan hal yang tidak mengenakkan dan terkesan sebagai seorang muslimah yang nyebelin. Salah satu nya yaitu memperhatikan penampilan kita .
Misalnya
-Merawat wajah
Menjaga wajah agar tetap bersih , melontarkan senyuman kepada sesama muslimah
-Memperhatikan aroma badan
-Manajemen pakaian
-Menjalankan Sunah Fitrah

3.Rohani
Dengan potensi Rohani, manusia dapat melihat mana yang haq dan mana yang bathil, mana yang benar dan mana yang salah , mana yang bersih dan mana yang kotor, maka jika hati manusia bersih tentunya manusia akan memilih yang haq, benar, dan bersih. Begitu pula sebaliknya . Maka dariitu sebgai manusia yang memiliki potensi rohani , kita harus memperkuat keyakinn kita agar potensi ini berjalan dengan baik.
Dengan begitu kita harus pandai menjaga hal-hal yang tidak mengenakkan muslimah lain , salah satu nya dengan menjaga lisan dari perkataan yang kotor  ,sehingga akan membuat muslimah lain merasa nyaman saat bersama kita.

Itulah sedikit pemaparan bagaimana agar tidak menjadi muslimah yang nyebelin
Pembahasan ini tidak lain untuk koreksi diriku sendiri dan untuk mengajak teman-teman (muslimah) untuk belajar berproses bersama agar menjadi muslimah yang baik dan tidak nyebelin :) :)

Wassalamualaikum wr. wb

Saturday, March 3, 2018

Universitas Kehidupan

Ketika kita sangat lelah melakukan suatu hal dan akhirnya tidak berhasil maka kita pasti akan sangat kecewa . Namun coba lah untuk tidak menuangkan semua nya dengan emosi karena itu akan membuat kita semakin lelah dan kecewa . Tapi terimalah dengan kesabaran bahwa kita sedang belajar tentang Kesungguhan .

Terkadang bahkan sering kita merasa sepi dan sendiri , tidak ada yang peduli dengan kita , tidak  ada yang memperhatikan kita , kita terabaikan karena semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing . Namun tanpa disadari kita sedang belajar tentang Ketangguhan dalam menjalani hidup .

Dan ketika kita harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kita tanggung itu adalah hal yang berat , namun saat kita melakukan itu sebenarnya kita sedang belajar tentang Kemurahan Hati .

Tetap Semangat
Tetap Sabar
Tetap Tersenyum
Karena kita sedang menimba ilmu di 
Universitas Kehidupan

[motivasi tentang universitas kehidupan]

Wednesday, February 7, 2018

Mencari Kebenaran (Salman Al-Farisi)

Mencari Kebenaran
(kisah Penuh inspirasi: Salman al-Farisi)
Marilah kita simak Salman menceritakan pengalamannya selama mengembara mencari agama yang hak itu. Dengan ingatannya yang kuat, ceritanya lebih lengkap, terperinci dan lebih terpercaya.
Pada suatu hari bapak pulang ke desa untuk suatu urusan penting. Beliau berkata kepadaku, “Hai anakku! Bapak sekarang sangat sibuk. Kerana itu pergilah engkau mengurus perkebunan kita hari ini menggantikan Bapak‟‟
Aku pun pergi ke kebun kami. Dalam perjalanan ke sana aku melewati sebuah gereja Nasrani. Aku mendengar suara mereka sedang sermbahyang. Suara itu sangat menarik perhatianku.
Sebenarnya aku belum mengerti apa-apa tentang agama Nasrani dan agama-agama lain. Kerana selama ini aku dikurung bapak di rumah, tidak boleh bergaul dengan siapa saja. Maka ketika aku mendengar suara mereka, aku masuk ke gereja itu untuk mengetahui apa yang sedang mereka lakukan. Setelah kuperhatikan, aku kagum dengan cara sembahyang mereka dan ingin masuk agamanya.
Kataku, Demi Allah! ini lebih bagus daripada agama kami. Aku tidak beranjak dari gereja itu sampai petang. Sehingga aku tidak jadi pergi ke kebun.
Aku bertanya kepada mereka, “Dari mana asal agama ini?” “Dari Syam (Syria),” jawab mereka. Setelah hari senja, barulah aku pulang. Bapak menanyakan urusan kebun yang ditugaskan beliau kepadaku.
Jawabku, “Wahai, Bapak! Aku bertemu dengan orang sedang sembahyang di gereja. Aku kagum melihat mereka sembahyang. Belum pernah aku melihat cara orang sembahyang seperti itu. Kerana itu aku senantiasa berada di gereja mereka sampai petang.”
Bapak memperingatkanku akan perubatanku itu. Katanya, “Hai, anakku! Agama Nasrani itu bukan agama yang baik. Agamamu dan agama nenek moyangmu (Majusi) lebih baik dari agama Nasrani itu!”
Jawabku, “Tidak! Demi Allah! Sesungguhnya agama merekalah yang lebih baik dari agama kita.”
Bapak kuatir dengan ucapanku itu. Dia takut kalau aku murtad dari agama Majusi yang kami anut. Kerana itu dia mengurungku dan membelenggu kakiku dengan rantai.
Ketika aku beroleh kesempatan, kukirim surat kepada orang-orang Nasrani minta tolong kepada mereka, bila ada kafilah yang hendak pergi ke Syam supaya memberi tahu kepadaku. Tidak berapa lama kemudian, datang kepada mereka satu kafilah yang hendak pergi ke Syam. Mereka memberitahu kepadaku. Maka kuputus rantai yang membelenggu kakiku sehingga aku bebas. Lalu aku pergi bersama-sama kafilah itu ke Syam.
Sampai di sana aku bertanya kepada mereka, “Siapa kepala agama
Nasrani di sini?” “Uskup yang menjaga” jawab mereka.
Aku pergi menemui Uskup seraya berkata kepadanya, ―Aku tertarik masuk agama Nasrani. Aku bersedia menadi pelayan Anda sambil belajar agama dan sembahyang bersama-sama Anda.‖ “Masuklah!” kata Uskup. Aku masuk, dan membaktikan diri kepadanya sebagai pelayan. Belum begitu lama aku membaktikan diri kepadanya, tahulah aku Uskup itu orang jahat. Dia menganjurkan jama‘ahnya bersedekah dan mendorong ummatnya beramal pahala. Bila sedekah mereka telah terkumpul tangan Uskup, disimpannya saja dalam perbendaharaannya tidak dibagi- bagikannya kepada fakir miskin sehingga kekayaannya telah menumpuk sebanyak tujuh peti emas. Aku sangat membencinya karena perbuatannya yang memperkaya diri sendiri itu. Tidak lama kemudian iapun meninggal. Orang-orang Nasrani berkumpul hendak menguburkannya.
Aku berkata kepada mereka, “Pendeta kalian ini orang jahat. Dianjurkannya kalian bersedekah dan digembirakannya kalian dengan pahala yang akan kalian peroleh. Tapi bila kalian berikan sedekah kepadanya disimpannya saja untuk dirinya, tidak satupun yang diberikannya kepada fakir miskin.”
Tanya mereka, “Bagaimana kamu tahu demikian?” Jawabku, “Akan kutunjukkan kepada kalian simpanannya.”
Kata mereka, “Ya, tunjukkanlah kepada kami!”
Maka kuperlihatkan kepada mereka simpanannya yang terdiri dan tujuh peti, penuh berisi emas dan perak. Setelah mereka saksikan semuanya, mereka berkata, “Demi Allah! Jangan dikuburkan dia!”
Lalu mereka salib jenazah uskup itu, kemudian mereka lempari dengan batu. Sesudah itu mereka angkat pendeta lain sebagai penggantinya. Akupun mengabdikan diri kepadanya. Belum pernah kulihat orang yang lebih zuhud daripadanya. Dia sangat membenci dunia tetapi sangat cinta kepada akhirat. Dia rajin beribadat siang malam. Kerana itu aku sangat menyukainya, dan lama tinggal bersamanya.
Ketika ajalnya sudah dekat, aku bertanya kepadanya, “Wahai Bapak ! Kepada siapa Bapak mempercayakanku seandainya Bapak meninggal. Dan dengan siapa aku harus berguru sepeninggal bapak ?”
Jawabnya, “Hai, anakku! Tidak seorang pun yang aku tahu, melainkan
seorang pendeta di Mosul, yang belum merubah dan menukar-nukar ajaran- ajaran agama yang murni. Hubungi dia di sana!”
Maka tatkala guruku itu sudah meninggal, aku pergi mencari pendeta yang tinggal di Mosul. Kepadanya kuceritakan pengalamanku dan pesan guruku yang sudah me ninggal itu.
Kata pendeta Mosul, “Tinggailah bersama saya.” Aku tinggal bersamanya. Ternyata dia pendeta yang baik. Ketika dia hampir meninggal, aku berkata kepada nya, ―Sebagaimana pak cik ketahui, mungkin ajal pak cik sudah dekat. Kepada siapa pak cik dapat mempercayakan ku seandainya pak cik sudah tak ada?‖
Jawabnya, “Hai, anakku! Demi Allah! Aku tak tahu orang yang seperti kami, kecuali seorang pendeta di Nasibin. Hubungilah dia!”
Ketika pendeta Mosul itu sudah meninggal, aku pergi menemui pendeta di
Nasibin. Kepadanya kuceritakan pengalamanku serta pesan pendeta Mosul.
Kata pendeta Nasibin, “Tinggallah bersama kami!”
Setelah aku tinggal di sana, ternyata pendeta Nasibin itu memang baik. Aku mengabdi dan belajar kepadanya sampai dia wafat. Setelah ajalnya sudah dekat, aku berkata kepadanya, ―Bapak sudah tahu perihalku Maka kepada siapa Bapak dapat mempercayakanku seandainya Bapak meninggal?‖
Jawabnya, “Hai, anakku! Aku tidak tahu lagi pendeta yang masih memegang teguh agamanya, kecuali seorang pendeta yang tinggal di Amuria. Hubungilah dia!”
Aku pergi menghubungi pendeta di Amuria itu. Maka kuceritakan kepadanya pengalamanku.
Katanya, “Tinggallah bersama kami!”
Dengan petunjuknya, aku tinggal di sana sambil mengembala kambing dan sapi. Setelah guruku sudah dekat pula ajalnya, aku berkata kepadanya, “Anda sudah tahu urusanku. Maka kepada siapakah lagi aku akan anda percayakan seandainya Anda meninggal dan apakah yang harus kuperbuat?”
Katanya, “Hai, anakku! Setahuku tidak ada lagi di muka bumi ini orang yang berpegang teguh dengan agama yang murni seperti kami. Tetapi sudah hampir tiba masanya, di tanah Arab akan muncul seorang Nabi yang diutus Allah membawa agama Nabi Ibrahim. Kemudian dia akan pindah ke negeri yang banyak pohon kurma di sana, terletak antara dua bukit berbatu hitam. Nabi itu mempunyai ciri-ciri yang jelas. Dia mahu menerima dan memakan hadiah, tetapi tidak mahu menerima dan memakan sedekah. Di antara kedua bahunya terdapat cap kenabian. Jika engkau sanggup pergilah ke negeri itu dan temuilah dia!”
Setelah pendeta Amuria itu wafat, aku masih tinggal di Amuria, sehingga pada suatu waktu serombongan saudagar Arab dan kabilah ―kalb‖ lewat di sana. Aku berkata kepada mereka, ―Jika kalian mahu membawaku ke negeri Arab, aku berikan kepada kalian semua sapi dan kambing-kambingku.‖
Jawab mereka, “Baiklah! Kami bawa engkau ke sana.”
Maka kuberikan kepada mereka sapi dan kambing peliharaanku semuanya. Aku dibawanya bersama-sama mereka. Sesampainya kami di Wadil Qura aku ditipu oleh mereka. Aku dijual mereka kepada seorang Yahudi. Maka dengan terpaksa aku pergi dengan Yahudi itu dan berkhidmat kepadanya sebagai budak belian. Pada suatu hari anak paman majikanku datang mengunjunginya, iaitu Yahudi Bani Quraizhah, lalu aku dibelinya kepada majikanku. Aku pindah dengan majikanku yang baru ini ke Yatsrib. Di sana aku melihat banyak pohon kurma seperti yang diceritakan guruku, Pendeta Amuria. Aku yakin itulah kota yang dimaksud guruku itu. Aku tinggal di kota itu bersama majikanku yang baru.
Ketika itu Nabi yang baru diutus sudah muncul. Tetapi beliau masih berada di Makkah menyeru kaumnya. Namun begitu aku belum mendengar apa- apa tentang kehadiran serta da‘wah yang beliau lancarkan kerana aku selalu sibuk dengan tugasku sebagai budak. Tidak berapa lama kemudian, Rasulullah pindah ke Yatsrib. Demi Allah! Ketika itu aku sedang berada di puncak pohon kurma melaksanakan tugas yang diperintahkan majikanku. Dan majikanku itu duduk di bawah pohon. Tiba-tiba datang anak bapa saudaranya mengatakan, ―Biar mampus Bani Qaiah! Demi Allah! Sekarang mereka berkumpul di Quba‘ menyambut kedatangan laki-laki dari Makkah yang mendakwa dirinya Nabi.‖
Mendengar ucapannya itu badanku terasa panas dingin seperti demam, sehingga aku menggigil kerananya. Aku khawatir akan jatuh dan tubuhku bisa menimpa majikanku. Aku segera turun dari puncak pohon, lalu bertanya kepada tamu itu, “Apa khabar Anda? Cubalah khabarkan kembali kepadaku!”
Majikanku marah dan memukulku seraya berkata, “Ini bukan urusanmu! Kerjakan tugasmu kembali!”
Besok kuambil buah kurma seberapa yang dapat kukumpulkan. Lalu kubawa ke hadapan Rasulullah.
Kataku “Aku tahu Anda orang saleh. Anda datang bersama-sama sahabat Anda sebagai perantau Inilah sedikit kurma dariku untuk sedekah bagi Anda. Aku lihat Andalah yang lebih berhak menerimanya daripada yang lain-lain.” Lalu aku sodorkan kurma itu kehadapannya.
Beliau berkata kepada para sahabatnya, “silakan kalian makan,…!” Tetapi beliau tidak menyentuh sedikit juga makanan itu apalagi untuk memakannya. Aku berkata dalam hati, ―Inilah satu di antara ciri cirinya!‖
Kemudian aku pergi meninggalkannya dan kukumpulkan pula sedikit demi sedikit kurma yang dapat kukumpulkan. Ketika Rasulullah pindah dari Quba‘ ke Madinah, kubawa kurma itu kepada beliau.
Kataku, “Aku lihat Anda tidak mahu memakan sedekah. Sekarang kubawakan sedikit kurma, sebagai hadiah untuk Anda.”
Rasulullah memakan buah kurma yang kuhadiahkan kepadanya. Dan beliau mempersilakan pula para sahabatnya makan bersama-sama dengan dia. Kataku dalam hati, ―Ini ciri kedua!‖
Kemudian kudatangi beliau di Baqi‘, ketika beliau mengantarkan jenazah sahabat beliau untuk dimakamkan di sana. Aku melihat beliau memakai dua helai kain. Setelah aku memberi salam kepada beliau, aku berjalan mengitari sambil menengok ke punggung beliau, untuk melihat cap kenabian yang dikatakan guruku. Agaknya beliau tahu maksudku. Maka dijatuhkannya kain yang menyelimuti punggungnya, sehingga aku melihat dengan jelas cap kenabiannya.
Barulah aku yakin, dia adalah Nabi yang baru diutus itu. Aku langsung menggumulnya, lalu kuciumi dia sambil menangis.
Tanya Rasulullah, “Bagaimana kabar Anda?”
Maka kuceritakan kepada beliau seluruh kisah pengalamanku. Beliau kagum dan menganjurkan supaya aku menceritakan pula pengalamanku itu kepada para sahabat beliau. Lalu kuceritakan pula kepada mereka. Mereka sangat kagum dan gembira mendengar kisah pengalamanku.
Berbahagialah Salman Al-Farisy yang telah berjuang mencari agama yang hak di setiap tempat. Berbahagialah Salman yang telah menemukan agama yang hak, lalu dia iman dengan agama itu dan memegang teguh agama yang diimaninya itu. Berbahagialah Salman pada hari kematiannya, dan pada hari dia dibangkitkan kembali kelak.

KESIMPULAN :

Salman Al-Farisy merupakan sahabat yang patut kita teladani atas kesungguhanya mencari kebenaran atas apa yang telah dia yakini kuat dalam hatinya. Mungkin beberapa fase kehidupan sebelum kita bergabung dalam forum lingkaran yang insyaAlloh diberbakahi Alloh SWT. Karena semangat kita untuk saling bergerak menuju kebaikan dan saling menasehati untuk perbaikan. Mungkin ada yang dulunya masih sering GALAU gara-gara putus sama pacarnya, pernah nyontek pas ujian, sering nerobos lampu merah, bolos sekolah/kuliah dll. Tapi Itu adalah sekeping bagian kehidupan yang tak kan pernah bisa dirubah, dan kita yakin setiap orangpun pernah mengalami fase kehidupan seperti itu. Pertama dan yang utama harus dipahami bahwa masa lalu adalah sebagai sebuah objek dan diri kita adalah sebagai subjek. Tergantung bagaimana kita memandang masa lalu sebagai apa. Apakah sebagai suatu renuangan untuk evaluasi diri menjadi pribadi yang lebih baik atau sebagai suatu hal yang terlalu di banggakan yang menghanyutkan keproduktifitasan. InsyaAlloh kita sendiri tahu jawabannya masing-masing.